Sewaktu saya pergi ke Oriental Pearl Tower di Shanghai, saya memperhatikan bahwa di langit-langit di lorong mereka memiliki sistem AC dan Kipas Angin. Ternyata mereka pasang semua AC dan Kipas Angin dengan jarak beberapa meter, dimana kipas angin dipasang di depan AC langsung, sehingga setelah angin dari AC berhembus, maka kipas angin akan membantu mendistribusikan angin tersebut.
Saya sudah pernah menulis artikel sebelumnya tentang “mau hemat tapi adem? pasang kipas angin.” Waktu itu memang saya lebih melihat kipas angin sebagai penambah dari AC yang sudah ada, sehingga kita bisa menghemat penggunaan AC karena dengan kipas angin, temperatur yang lebih tinggi sedikit pun bisa tetap terasa adem.
Ternyata Oriental Pearl Tower di Shanghai saja, yang sudah dianggap oleh banyak orang sebagai landmark modernisasi di Cina, tetap menggunakan AC dan kipas angin secara bersamaan. Malah keduanya sudah dianggap sebagai bagian dari desain gedung itu sendiri sehingga kalau kita tidak memperhatikan maka kita tidak akan sadar.Kita tidak harus selalu menjadi modern dan mendewakan modernisasi kalau itu ternyata tidak menghemat. Teknologi primitif pun kalau kita anggap bisa bekerja dengan baik dan bisa menghemat energi, uang dan membantu lingkungan, harus tetap dipertahankan. Jangan asal bikin proyek gedung canggih (terutama pemerintah kita) tapi malah menghamburkan biaya operasional.
Kipas Angin Tanpa Baling-baling Lebih Lherr
Selasa, 13 Oktober 2009 | 22:00 WIB
TEMPO Interaktif, London - James Dyson sudah berusia 62 tahun. Namun kakek-kakek ini tak kurang kreatif untuk menemukan hal baru yang membantu lingkungan dan kesehatan. Dyson menemukan fan tanpa baling-baling yang diklaim lebih sehat dan ramah lingkungan dibandingkan pendingin udara.
Dyson memberi nama temuanya adalah penyedot udara tanpa baling-baling. Kipas angin tanpa baling-baling ini, mampu menghentikan ketidaknyamanan fan tradisional sebelumnya karena hembusan udara lebih halus dan konstan seperti angin sepoi-sepoi.
Dyson mengatakan, alat temuannya ini senilai 199 pound sterling atau sekitar Rp 3 Juta, yang bisa menggantikan fungsi pendingin udara yang tidak sehat dan tidak ekonomis. “Jika kita dapat membuka jendela dan menggunakan fan, kita dapat menghemat listrik dan menghentikan emisi HFCs dan ikut membantu menyelamatkan lingkungan.”
Dengan alat ini, menurut Dyson, angin megalir lebih pelan dibandingkan kipas angin biasa.