Sabtu, 07 November 2009

Ac Kipas angin di pearl tower shanghai

Sewaktu saya pergi ke Oriental Pearl Tower di Shanghai, saya memperhatikan bahwa di langit-langit di lorong mereka memiliki sistem AC dan Kipas Angin. Ternyata mereka pasang semua AC dan Kipas Angin dengan jarak beberapa meter, dimana kipas angin dipasang di depan AC langsung, sehingga setelah angin dari AC berhembus, maka kipas angin akan membantu mendistribusikan angin tersebut.

Saya sudah pernah menulis artikel sebelumnya tentang “mau hemat tapi adem? pasang kipas angin.” Waktu itu memang saya lebih melihat kipas angin sebagai penambah dari AC yang sudah ada, sehingga kita bisa menghemat penggunaan AC karena dengan kipas angin, temperatur yang lebih tinggi sedikit pun bisa tetap terasa adem.

Pearl TowerTernyata Oriental Pearl Tower di Shanghai saja, yang sudah dianggap oleh banyak orang sebagai landmark modernisasi di Cina, tetap menggunakan AC dan kipas angin secara bersamaan. Malah keduanya sudah dianggap sebagai bagian dari desain gedung itu sendiri sehingga kalau kita tidak memperhatikan maka kita tidak akan sadar.

Kita tidak harus selalu menjadi modern dan mendewakan modernisasi kalau itu ternyata tidak menghemat. Teknologi primitif pun kalau kita anggap bisa bekerja dengan baik dan bisa menghemat energi, uang dan membantu lingkungan, harus tetap dipertahankan. Jangan asal bikin proyek gedung canggih (terutama pemerintah kita) tapi malah menghamburkan biaya operasional.

Kipas Angin Tanpa Baling-baling Lebih Lherr

Selasa, 13 Oktober 2009 | 22:00 WIB

TEMPO Interaktif, London - James Dyson sudah berusia 62 tahun. Namun kakek-kakek ini tak kurang kreatif untuk menemukan hal baru yang membantu lingkungan dan kesehatan. Dyson menemukan fan tanpa baling-baling yang diklaim lebih sehat dan ramah lingkungan dibandingkan pendingin udara.

dysonDyson memberi nama temuanya adalah penyedot udara tanpa baling-baling. Kipas angin tanpa baling-baling ini, mampu menghentikan ketidaknyamanan fan tradisional sebelumnya karena hembusan udara lebih halus dan konstan seperti angin sepoi-sepoi.

Dyson mengatakan, alat temuannya ini senilai 199 pound sterling atau sekitar Rp 3 Juta, yang bisa menggantikan fungsi pendingin udara yang tidak sehat dan tidak ekonomis. “Jika kita dapat membuka jendela dan menggunakan fan, kita dapat menghemat listrik dan menghentikan emisi HFCs dan ikut membantu menyelamatkan lingkungan.”

Dengan alat ini, menurut Dyson, angin megalir lebih pelan dibandingkan kipas angin biasa.


Jumat, 06 November 2009

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Kipas angin tradisional Jepang
Kipas angin listrik

Kipas angin dipergunakan untuk menghasilkan angin. Fungsi yang umum adalah untuk pendingin udara, penyegar udara, ventilasi (exhaust fan), pengering (umumnya memakai komponen penghasil panas). Kipas angin juga ditemukan di mesin penyedot debu dan berbagai ornamen untuk dekorasi ruangan.

Kipas angin secara umum dibedakan atas kipas angin tradisional antara lain kipas angin tangan dan kipas angin listrik yang digerakkan menggunakan tenaga listMembership of the circle is worldwide with the majority of members in the USA, Europe and Australia.

Have a look at our web pages to learn something about the history of fans, how they are made or even how to start collecting them.

Even better - join the Fan Circle International and join with a group of like minded people with an interest in fans, costume, lace, ivory and other related topics. Enjoy the company and fellowship at our regular meetings and AGMs. You do not have to collect fans to be a member - just share an interest in these beautiful and fasctinating objects

We are pleased to announce that one of our founder members, Patron and the inspiration behind the Fan Museum in Greenwich, Mrs. Hélène Alexander, has been made an MBE in the New Year’s Honours list of 2008. Our heartfelt Congratulations to Hélène and our thanks for all the work she has put in over the years to promote the fan as an important historical and artistic fashion object.

Our Feature Fan

Our current feature fan is a pair of hand screen fans. These date from around 1820-1860. A suprisingly large amount of these types of fans have survived. They were made to shelter a ladies delicate complection from the heat of an indoor fireplace. These examples are made of lacquer, painted and inlaid with mother-of-pearl. However, many examples can also be found covered with embroidery and painting as making items like this at home was seen as The Fan Association of North America (FANA) is an organization with individual and institutional members who have an interest in the study, conservation, acquisition and identification of antique, vintage and collectible hand fans. New members are always welcome. Membership includes people from nearly every state in the United States plus members in Canada, England, Ecuador, France, the Netherlands, Italy, Australia, Greece, Switzerland, Germany and Korea.

FANA provides an opportunity to share information and learning while assisting members and the public in the fascinating aspects of fan collecting and study. You are invited to join us. Thanks for viewing our site and sharing a visit

productive and "lady-like" in Victorian times.